Mobil listrik keluarga semakin menjadi topik utama dalam perbincangan pasar otomotif Indonesia. Terutama untuk segmen kendaraan keluarga, mobil listrik kian populer berkat reputasinya yang ramah lingkungan dan didukung oleh perkembangan teknologi yang pesat.
Tidak hanya menawarkan fitur-fitur canggih, mobil listrik juga menjanjikan efisiensi serta kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon. Namun, di balik berbagai kelebihannya, terdapat beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membelinya.

Kelebihan Menggunakan Mobil Listrik Keluarga
Mobil listrik kini semakin digemari masyarakat, terutama di lingkungan urban Indonesia. Selain dikenal ramah lingkungan, kendaraan ini juga menawarkan berbagai kelebihan lain yang membuatnya menarik untuk dimiliki, terutama bagi keluarga yang mengutamakan kenyamanan dan efisiensi.
Ramah Terhadap Lingkungan
Mobil listrik tidak menggunakan bahan bakar fosil, sehingga tidak menghasilkan emisi gas buang. Hal ini membuatnya jauh lebih ramah lingkungan dibandingkan mobil konvensional. Inilah alasan utama mengapa kendaraan ini semakin didorong penggunaannya di Indonesia.
Kabin Lebih Senyap dan Nyaman
Mobil listrik memiliki suara mesin yang sangat halus karena tidak ada proses pembakaran internal. Suara yang terdengar hanya berasal dari roda yang bersentuhan dengan aspal. Kabin juga dirancang lebih kedap dan aerodinamis, memberikan kenyamanan ekstra bagi keluarga yang ingin berkendara dengan tenang.
Pajak Lebih Ringan
Pemerintah memberikan insentif berupa pajak kendaraan yang lebih murah untuk mobil listrik. Di Jakarta, misalnya, pemilik mobil listrik dibebaskan dari Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) hanya dikenakan 10%. Hal ini tentu meringankan biaya kepemilikan.
Bebas Aturan Ganjil Genap
Berdasarkan Pergub DKI Jakarta No. 88 Tahun 2019, mobil listrik keluarga tidak dikenai aturan ganjil-genap. Ini memberikan keleluasaan berkendara tanpa takut melanggar pembatasan lalu lintas. Mobil listrik biasanya diberi pelat nomor dengan aksen warna biru sebagai penanda khusus.
Torsi Instan dan Performa Gesit
Mobil listrik menawarkan torsi puncak secara instan begitu pedal akselerator diinjak. Hal ini membuat akselerasinya lebih responsif, sangat cocok untuk kondisi lalu lintas kota dengan sistem stop and go. Berbeda dari mobil berbahan bakar yang memerlukan putaran mesin tertentu untuk menghasilkan torsi maksimal.
Kekurangan Mobil Listrik
Mengutip channel YouTube OtosiaDotCom, mobil listrik memang menawarkan banyak kelebihan, namun tetap memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan, tergantung pada pola penggunaan dan kebutuhan pemiliknya.
1. Umur Baterai Tidak Dapat Diprediksi
Baterai merupakan komponen utama dan termahal dalam mobil listrik. Sayangnya, masa pakainya bisa bervariasi tergantung pada cara pemakaian dan kondisi pengisian. Meskipun umumnya diberikan garansi jangka panjang, tetap ada risiko penurunan performa seiring waktu.
2. Biaya dan Harga Listrik yang Fluktuatif
Penggunaan mobil listrik keluarga bergantung pada tarif listrik, yang sewaktu-waktu bisa mengalami kenaikan. Hal ini bisa mempengaruhi efisiensi biaya operasional jika dibandingkan dengan bahan bakar konvensional, apalagi jika pengisian daya dilakukan di luar rumah atau menggunakan fast charging berbayar.
3. Waktu Pengisian Daya Masih Lebih Lama
Berbeda dengan mobil berbahan bakar yang hanya memerlukan beberapa menit untuk mengisi bensin, pengisian daya mobil listrik bisa memakan waktu dari satu hingga beberapa jam, tergantung jenis charger yang digunakan. Ini bisa menjadi kendala saat dibutuhkan dalam kondisi darurat atau perjalanan jauh.
4. Keterbatasan Varian dan Segmen
Tidak semua produsen menyediakan varian mobil listrik untuk seluruh jenis kendaraan. Banyak model mobil listrik masih terbatas pada segmen tertentu, terutama di kelas menengah ke atas. Hal ini membuat pilihan konsumen lebih sempit.
5. Harga Beli Lebih Mahal
Mobil listrik umumnya dibanderol dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional dengan spesifikasi serupa. Harga tersebut bisa lebih kompetitif di negara-negara yang sudah mendesain dan memproduksi mobil listrik secara massal. Di Indonesia, harga masih menjadi tantangan, terutama bagi konsumen dengan anggaran terbatas.
Pilihan Mobil Listrik untuk Keluarga Berkapasitas Luas dan Canggih
Beberapa mobil listrik keluarga hadir dengan kabin lega, teknologi mutakhir, serta jarak tempuh jauh. Maxus Mifa 9 menawarkan jok kulit premium, fitur pijat, baterai 90 kWh hingga 435 km, dan ADAS untuk keselamatan. BYD M6 punya dua varian baterai yang mampu menempuh 420–530 km serta fast charging. GAC Aion Y Plus hadir dengan desain futuristik, baterai 63,2 kWh yang menempuh 490 km, dan pengisian cepat hanya 45 menit.
Toyota bZ4X menyediakan motor listrik 204 dk dan baterai 71,4 kWh hingga 500 km. Kia EV9 memikat lewat kabin lega, akselerasi 0–100 km/jam dalam 5,3 detik, serta jarak tempuh 497 km. Hyundai IONIQ 5 unggul dengan desain modern, teknologi E-GMP, kabin nyaman untuk lima penumpang, dan kursi belakang fleksibel. BYD Denza D9 hadir sebagai MPV premium dengan opsi full electric yang menempuh 600 km, captain seat, panoramic sunroof, hingga fitur ADAS, cocok untuk keluarga modern yang mengutamakan kenyamanan.
Demikianlah kelebihan dan kekurangan dari mobil listrik keluarga. Perlu diperhatikan bahwa tidak semua tipe mobil memiliki varian listrik, sehingga penting untuk memastikan apakah kendaraan yang akan dibeli benar-benar menggunakan sistem listrik sepenuhnya. Meski masih memiliki beberapa keterbatasan, berbagai keunggulannya membuat mobil listrik menjadi pilihan yang layak dipertimbangkan, terutama untuk penggunaan di wilayah perkotaan. /zella
